Surat dari Pemimpin Muda (Cara Membangun Pemimpin)
Inilah cara membangun pemimpin!
Malcolm Webber


Pertama-tama, tolong ajarkan saya Firman Tuhan – karena Kebenaran itu adalah kehidupan. Kebenaran itu bisa mengubah pemikiran saya. Itu dapat mentransformasi hidup saya. Tetapi saya memerlukanmu untuk mengajarkan saya dengan pengurapan dan keyakinan dari Roh Kudus; bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan keyakinan dan kuasa.
Namun demikian, tolong jangan hanya sekedar mengajarkan saya; saya memerlukanmu untuk membagikan hidupmu dengan saya. Jangan ajarkan saya ide-ide teoritis saja; bukalah hidupmu kepada saya. Ceritakan kepada saya tentang pengalamanmu dengan Tuhan; tentang kemenangan yang engkau sudah lihat, dan kegagalan yang engkau alami. Pengharapanmu, kekecewaanmu, kesukacitaanmu, keputusasaanmu – ceritakanlah semua itu kepada saya.
Selain memberikan petunjuk atau instruksi kepada saya, tolonglah secara tulus terlibat dengan saya dalam hidup saya. Saya perlu mengetahui bahwa engkau benar-benar memperhatikan dan peduli terhadap saya, bahwa tujuanmu bukanlah semata-mata hanya mengajarkan saya untuk melakukan beberapa hal tertentu dan mengirimkan saya keluar seperti seorang prajurit di dalam pasukanmu. Tolong jangan gunakan saya. Saya perlu mengetahui bahwa engkau mengasihi saya dan punya komitmen terhadap saya. Tunjukkanlah komitmen itu kepada saya dalam berbagai cara. Ketika saya melakukan sesuatu dengan baik, berilah saya peneguhan. Ketika sala melakukan sesuatu secara salah, buat saya bertanggungjawab; dengan kasih dan kelembutan; perbaikilah saya.
Berikanlah kepada saya tanggung jawab; tanggung jawab yang sesuai dengan kedewasaan saya. Tanggung jawab itu bisa berupa tugas-tugas duniawi yang akan menumbuhkan jiwa melayani dalam hidup saya. Di samping itu juga berilah saya tugas-tugas penting yang akan membangun visi saya dan membantu saya lebih jelas memahami panggilan saya. Rencanakanlah semua itu dengan baik sehingga tugas-tugas itu akan merentangkan saya dan memaksa saya untuk belajar, bertumbuh, dan memandang Allah untuk bisa mencapai keberhasilan.
Pada saat saya menjalankan semua tanggung jawab tersebut, jangan tinggalkan saya sendiri, besertalah dengan saya dan beri saya dorongan. Dan bukan hanya engkau saja, tolonglah membangun hubungan-hubungan lain di sekitar saya. Doronglah saudara laki-laki dan perempuan yang sudah matang di gereja untuk menjadikan saya sebagai anak rohani mereka. Tolonglah mereka untuk mengetahui bagaimana untuk melibatkan saya dengan cara yang praktis dan bermanfaat dalam hidup saya. Di dalam kehidupan mereka saya akan melihat apa artinya menjadi orang percaya yang dewasa. Saya akan melihatnya. Bukan hanya engkau mengajarkan saya tentang hal itu, saya juga akan melihatnya. Saya sudah melihatnya! Saya perlu melihat pernikahan, bukan yang sempurna, tetapi sehat. Sebentar lagi saya akan menikah. Saya perlu mengetahui apa artinya pernikahan yang sehat dan bagaimana menjalankannya. Engkau mengajar saya bahwa seorang suami harus mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi gereja Nya. Karena kehadiran Roh Tuhan di dalam pengajaranmu, saya sangat tersentuh dan tergerak karenanya, saya menangis saat saya melihatnya di dalam Alkitab. Tetapi saya tetap perlu melihatnya di dalam kehidupan yang nyata. Saya harus melihatnya. Saya perlu melihatnya di dalam kehidupan di sekitar saya.
Saya memerlukan mereka untuk berjalan bersama-sama saya.
Sebagaimana saya menjalaninya lewat mengalaminya
Tanggung jawab dan tekanan, saya harus tahu bahwa saya tidak menjalaninya sendiri, tetapi ada orang-orang lain yang bersama-sama saya, berkomitmen kepada saya, meneguhkan saya, mendorong saya, dan berdoa bagi saya. Di dalam kehidupan mereka saya akan melihat bagaimana bertahan dalam kesulitan. Saya tahu saya perlu bertahan dalam kesulitan; engkau sudah mengajarkan hal ini dengan sangat baik. Tetapi saya perlu melihatnya. Saya perlu bersama-sama denganmu saat engkau mengalami penderitaan yang hebat. Saya akan melihatmu bagaimana kamu bertahan. Dengan cara itulah saya akan mengingat. Begitulah bagaimana saya akan benar-benar memahaminya.
Jadi kadang-kadang ajaklah aku bersamamu. Biarkan saya melihatmu menjalankan kepemimpinan di saat yang sulit. Saya menyukai pengajaranmu; tetapi saya perlu melihatmu menjalankannya!
Selagi saya berjalan bersamamu dan melakukannya bersama- sama saya akan belajar lebih dalam apa artinya menjadi seorang pemimpin. Saya akan melihatmu mengambil keputusan yang sulit di situasi yang sulit. Saya akan melihatmu berdoa bagi orang-orang yang engkau layani, dan saat engkau menangis untukmereka. Saya akan bersamamu saat engkau mengoreksi mereka yang berbuat salah. Itulah caranya bagaimana saya akan melakukannya juga dalam hidup saya.
Sebagaimana engkau mengamati hidup saya, tolonglah saya melihat tujuan Allah dalam hidup saya dan berilah saya tugas-tugas. Teruslah mencari kesempatan untuk melibatkan saya dalam pekerjaan. Jangan biarkan saya menjadi pasif. Jangan membiarkan saya duduk di kejauhan dan diam. Ajaklah saya, “Hai, kemarilah anakku! Lihatlah visi Allah. Lihatlah apa yang Allah lakukan, dan akan jadi apa kamu dan lakukan untuk-Nya. Marilah!” Teguhkanlah panggilan yang sudah saya dapatkan di dalam hidup saya. Teguhkanlah bahwa Allah telah memberikan tujuan yang sangat indah bagi hidup saya. Selalu ada di depan saya sambil berkata, “Ayo! Kamu bisa melakukannya!” Saat saya meresponsnya dengan mengatakan, “Tidak, saya tidak bisa,” katakanlah kepada saya, “Ya, kamu bisa!” Teguhkanlah saya. Tantanglah saya. Lalu utuslah saya untuk melakukannya beserta dengan orang-orang di sekitar saya.
Tolong teruslah hubungkan saya dengan orang-orang di sekitar saya – dengan para mitra pelayanan dan anggota tim. Dengan bijaksana hubungkanlah saya dengan orang-orang yang memperlengkapi bagaimana Allah membentuk saya. Kadang-kadang engkau perlu menghubungkan saya dengan orang-orang yang engkau tahu saya akan berselisih dengannya. Dan kami akan mulai dengan sedikit selisih paham, dan beberapa gesekan akan muncul. Kemudian saya akan merasa bersalah. Saya akan memahami bahwa engkau memperhatikan saya dalam gesekan ini, dan saya akan merasa bahwa saya sudah membuat kamu sedih. Tetapi kemudian saya akan melihat bahwa engkau tidak marah. Engkau akan menemui saya dengan perhatian dan kasih. Engkau akan berkata, “Hai, kemarilah! Mari kita bahas hal ini. Ada banyak hal buruk dalam hidupmu, bukan? Dan hubungan ini, keadaan ini, membuat semuanya menjadi lebih buruk. Jadi mari kita bahas hal tersebut sekarang.”
Di masa lalu, saya takut apabila seseorang menyentuh hal yang terdalam dalam hidup saya, tetapi engkau sudah membangun suatu hubungan yang kuat. Saya tahu engkau adalah untuk saya, saya tahu engkau berkomitmen kepada saya. Jadi secara sadar, saya akan membuka diri. Dan engkau akan berdoa bersama- sama saya dan mengobati luka-luka di dalam hidup saya. Kita akan menghadapinya bersama-sama. Dengan lembut engkau akan mendorong saya untuk mengampuni mereka yang sudah berbuat salah kepada saya. Engkau akan memimpin saya melepaskan kepahitan dan luka-luka saya. Engkau akan menolong saya memahami perselisihan yang saya miliki di dalam hubungan saya – bahwa hubungan itu tidak akan menyebabkan masalah di dalam hati saya; hanya dengan membiarkannya keluar dari diri saya. Saat engkau sedang bekerja dengan saya dalam melalui hal ini, saya akan mengerti lebih lagi tentang bagaimana Allah berperkara dengan saya dalam kesulitan hidup saya. Dia mengijinkan saya melalui api. Saya akan mengingat bahwa engkau telah mengajarkan kepada saya akan hal ini melalui surat Petrus yang pertama; sekarang saya mengalaminya di dalam hidup saya. Para Bapak dan Ibu rohani lainnya akan dengan lembut menumbuhkan keterbukaan atau transparansi dan kejujuran semacam ini di dalam hidup saya.
Saya sedang menghadapi semuanya itu, menaklukkan diri saya kepada Kebenaran, menaklukkan diri saya kepada Allah, melalui hubungan yang dalam, dipelihara, diperhatikan dan akuntabel, di tengah-tengah kehidupan yang berubah, kompleks dan dalam tekanan, Allah akan mengubah saya. Saya akan menjadi lebih bebas. Saya akan menyadari bahwa saya sedang belajar kebenaran yang alamiah dari sebuah kehidupan Kristen. Saya sedang belajar apa itu kepemimpinan secara alamiah dan bukan hanya sebuah doktrin. Bukan hanya sekedar “delapan poin” penting sebagaimana yang orang-orang katakan. Sebaliknya, saya mendapatkannya. Saya melihatnya. Saya sedang diubahkan oleh kebenaran Firman, dengan kuasa Roh Kudus, di dalam kasih, pemeliharaan, keluarga yang akuntabel, dalam melalui kehidupan yang dalam dan pengalaman yang menantang. Saya sedang menemukan Allah.
Saya akan melihat-Nya dalam kehidupanmu, dan di dalam kehidupan orang lain di sekitar saya yang juga berkomitmen kepada saya. Saya akan belajar bagaimana berdoa, karena saya melihat bagaimana engkau berdoa. Saya melihat bagaimana engkau menyembah Allah. Dengan cara ini saya belajar apa artinya menyembah Allah. Saya akan melihat di dalam Firman pengungkapan yang indah tentang bagaimana saya dijadikan untuk menyembah Allah dan saya akan melakukannya sebab engkau akan mendorong saya untuk melakukannya. Saya akan tahu bagaimana saya melakukannya sebab saya sudah melihatmu melakukannya. Saat saya melakukannya saya akan diubahkan lebih lagi oleh Roh. Saya akan mengenal-Nya. Saya akan tahu bagaimana mengarahkan hati saya kepada-Nya, untuk menemukan-Nya, untuk melihat-Nya, untuk mengenal-Nya. Saya juga akan memiliki doktrin yang baik tentang Allah
Saya akan belajar apa artinya menjadi seorang teman sebab saya mempunyai teman-teman. Mereka akan mengasihi saya dan tetap berkomitmen kepada saya sekalipun saya bertindak buruk. Mereka tidak akan menolak saya. Engkau akan ada di sana bersama saya. Lalu saya akan mulai menyadari bahwa engkau telah mengajarkan kepada saya, bahwa Allah berkata bahwa Dia tidak akan pernah menolak saya. Apa yang engkau ajarkan tentang istri Hosea jadi dapat dimengerti oleh saya – bahwa sekalipun istrinya Hosea tidak setia, Hosea tetap setia kepadanya. Dan Allah mengatakan kepada umat Nya, “Begitulah caranya saya memperlakukanmu. Aku tidak akan pernah menolakmu.” Saya akan mengingat waktu engkau mengajarkannya – pada saat itu hati saya bersukacita, dan sekali lagi ada kehadiran Allah yang luar biasa yang membuat saya menangis saat engkau mengajarkan hal itu. Tetapi sekarang saya melihatnya lebih jelas, lebih kaya, karena saya melihatmu melakukannya. Saya memahami Alkitab, tetapi saya tidak begitu yakin bagaimana hal itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana hal itu bisa dilakukan? Saya punya banyak pertanyaan. Tetapi sekarang engkau sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, bukan hanya sekedar dalam pengajaranmu tetapi di dalam hidupmu. Karena saya melihatnya, sekarang saya jadi tahu dan melakukannya. Saya jadi berubah karenanya.
Di dalam semua kesulitan hidup, saya tidak akan sendirian; engkau akan ada di sana bersama-sama saya. Saya tahu bahwa saya hanya perlu meneleponmu. Jika saya dating dan mengetuk pintu rumahmu; engkau akan ada di sana untuk saya. Dan bukan hanya saat saya mencarimu, tetapi engkau juga akan mencariku; dan membuat saya dapat dipercaya. Bahkan saat saya ingin lari, saat saya ingin bersembunyi, engkau tidak akan membiarkan saya melakukannya. Bukan dengan cara yang mendominasi, engkau akan mendatangi saya. Engkau akan berkata, “Kemarilah! Marilah kita hadapi masalahnya, marilah kita hadapi masalah yang sulit ini bersama-sama. Engkau akan bangkit melampauinya. Bersama-sama kita berseru kepada Allah. Di tengah-tengah kesulitan dan tekanan, marilah bersama-sama memandang Allah, untuk melihat tangan-Nya di dalam hidupmu.”
Saya akan belajar apa artinya bekerja dengan orang lain, dengan melihatmu. Saya akan belajar bagaimana bekerja dengan orang yang baik. Saya akan belajar bagaimana bekerja dengan orang yang sulit. Saya akan belajar apa artinya mempunyai pernikahan yang sehat, sebab engkau akan dengan sengaja mengundang saya untuk melihat bagaimana sesungguhnya yang terjadi di dalam sebuah pernikahan. Dan saat saya berpikir saya telah menemukan istri saya, engkau akan menolong kami. Engkau juga akan menghubungkan kami dengan pasangan-pasangan yang sudah matang, dan mereka akan berbagi kehidupan dan pergumulan mereka secara terbuka dengan kami.
Saya akan menemukan bahwa semua sampah dan keduniawian yang sia-sia yang pernah ada dalam hidup saya akan hilang. Saya akan diubahkan oleh Kebenaran. Saya akan diubahkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Saya akan diubahkan di dalam komunitas yang mengasihi di sekitar saya, sebagaimana kami berjalan bersama-sama dalam pengalaman, penderitaan dan tantangan kehidupan ini. Allah akan membangun kekudusan yang sesungguhnya di dalam kehidupan saya, membuat saya sebagai seorang laki-laki yang berintegritas – bukan hanya sekedar seseorang yang tahu apa yang benar untuk dikatakan, bukan hanya sekedar menjadi seseorang yang tahu bagaimana bertindak dengan sepatutnya ketika orang lain sedang melihat saya, tetapi seseorang dengan integritas yang sesungguhnya – karena engkau telah mengerjakannya dengan dalam di dalam kehidupan saya. Engkau tidak puas dengan hal-hal yang palsu. Engkau menciptakan pengalaman untuk saya yang memberikan kepada saya kesempatan untuk memperlihatkan apa sesungguhnya yang ada di dalam hati saya. Kemudian saat semua itu menjadi nyata, engkau ada di sana bersama-sama saya, menolong saya memahaminya menurut Kebenaran Firman Allah, menolong saya untuk menyerahkan semuanya kepada-Nya, untuk menyerahkannya kepada Tuhan, dan dengan tulus menerima kasih karunia-Nya, bukan hanya tahu tentang kasih karunia-Nya, tetapi telah benar-benar menerimanya. Sesuatu berubah di dalam saya, dari dalam diri saya, di dalam hati saya, integritas yang sesungguhnya telah lahir dalam diri saya. Saya tahu saya tidaklah sempurna. Saya tahu saya tidak akan menjadi sempurna, sebab saat saya melihat dirimu saya tidak melihat sebuah kesempurnaan. Jadi saya tahu hal itu tidak akan berbeda dengan saya. Tetapi saya tahu bahwa saya akan melakukannya dengan baik, sebab saya sudah melihatnya di dalam kehidupanmu.
Saya ingin menjadi sepertimu. Sebagaimana saya sudah melihat bahwa engkau selalu mencari Allah untuk tujuanmu dan tujuan gerejamu, saat saya melihat engkau melakukannya, hati saya akan tercengkeram dengan kuat sebagaimana hatimu juga. Saya akan melihat gairahmu, visimu. Saat saya melihat pengorbanan hidupmu – sebagaimana saya melihatnya – hal itu akan membuat saya mau untuk berkorban juga. Saat saya melihat gairahmu bagi mereka yang terhilang, merefleksikan hatinya Yesus, hati saya akan diubahkan.
Saya akan melihat saat engkau menghadapi sesuatu yang kompleks di sekitarmu, kerumitan yang terjadi di dalam hidupmudan pelayananmu. Saya melihatmu tidak kebingungan. Tetapi engkau merespons kerumitan ini dengan penyerahan diri dan sungguh-sungguh mencari Wajah Allah. Saya melihatmu melakukan hal itu. Saya akan melihatmu. Saya akan melihat bagaimana engkau mampu menghadapi segala kerumitan persoalan tersebut dan membuat keputusan serta berkata, “Kesinilah kita akan pergi.” Dengan dipimpin oleh Roh Kudus, engkau menunjukkan jalan yang jelas. Hal itu akan mempengaruhi saya. Saya akan mengingatnya di sepanjang hidup saya. Saya akan belajar bagaimana melakukan hal yang sama di dalam hidup saya, bahkan dengan tidak disadari bahwa saya sedang mempelajari hal tersebut. Saya akan berada di dalam situasi yang kompleks dan respons saya yang pertama adalah mencari Allah – sebab itulah yang engkau lakukan. Saya telah melihatmu melakukannya berkali-kali. Jadi bahkan tanpa memikirkannya, saya akan melakukan hal yang sama. Kemampuanmu dalam berpikir strategis dan membuat Keputusan mungkin akan terhapus dalam ingatan saya. Saya telah mengembangkan kapasitas saya berpikir. Bukan hanya sekedar untuk berpikir, tetapi juga bertindak. Saya telah melihatmu melakukannya. Saya telah melihat berkali-kali saat seorang laki-laki dan perempuan yang lemah menjadi lumpuh karena keraguannya dalam mengambil keputusan. Tetapi engkau berani bertanggung jawab. Engkau tidak mengambil keputusan dengan cara yang mudah. Engkau mengambil tanggung jawab meskipun hal itu kompleks, dan sering kali, harus membayar harganya. Saya telah melihatmu melakukannya berkali-kali. Saya tidak menyadari bahwa saat saya memperhatikanmu, hal itu mempengaruhi saya juga. Sekarang saya melakukan hal yang sama, sebab melalui pengajaranmu engkau telah mengubah saya. Dengan membawa saya kepada Allah berulang-ulang dengan cara yang berbeda-beda, engkau telah mengubah saya. Dengan teladanmu dan caramu berinteraksi, engkau sudah mengubah saya, sebagaimana engkau telah berjalan bersama- sama saya melalui kesulitan-kesulitan dan tantangan-tantangan dalam hidup saya.
Lalu saya akan mengetahui bahwa engkau telah memberikan kepada saya kesempatan-kesempatan dimana saya dapat melayani orang lain dengan cara yang sama – dimana saya dapat menjadi seseorang seperti yang engkau lakukan kepada saya.
Suatu hari nanti, tiba-tiba, saya akan menyadari bahwa orang-orang akan mencari saya untuk memimpin. Dan saya akan menyadari bahwa Allah telah menjadikan saya untuk memimpin dan melayani umat-Nya. Melalui kehidupan orang lain di sekitar saya, melalui kehadiran-Nya, dengan Firman-Nya, di dalam pengalaman hidup ini, Allah telah mengubahkan saya, mempersiapkan saya, membangun saya. Saya tahu bahwa saya tidaklah akan pernah menjadi sempurna, tetapi sekarang saya dapat melakukannya. Saya dapat memimpin. Saya sudah dikembangkan-kita telah membangunnya bersama-sama.”